Terapkan Moderasi Beragama, Ini Cara DMI Makmurkan Masjid

Komnas Perempuan: To Think Moderate, Learn from Ulema
February 10, 2021
Ketua MUI Dorong Organisasi Pemuda Moderat Urusi Masjid
February 10, 2021

Jakarta, PPIM – “Kami menerjemahkan indikator moderasi beragama dalam menyusun program memakmurkan masjid, ujar Kustini, Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), dalam Webinar Series #ModerasiBeragama ke-19 yang bertema “Masjid dan Moderasi Beragama” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia, Jumat (5/2).

Kustini menyebut DMI memiliki visi memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Kustini pun menjabarkan bahwa prinsip moderasi beragama ditanamkan diantaranya terlihat pada kegiatan-kegiatan yang diusung oleh Departemen Pemberdayaan Potensi Muslimah, Anak dan Keluarga (PPMAK).

Dalam rangka menekan penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme, DMI tengah merampungkan penyusunan modul pelatihan dakwah berkeadilan dan moderat untuk para muballigh DMI. Melalui modul ini, DMI juga ingin menjadikan masjid sebagai sumber pengetahuan agama yang moderat dan berkeadilan gender.

“Kami juga punya program Masjid Ramah Anak (MRA) untuk menjadikan masjid tempat anak-anak berkumpul dengan aman dan nyaman. Mereka melakukan kegiatan positif, kreatif, inovatif, dan rekreatif,” ungkap Kustini.

Keberpihakan terhadap jamaah berkebutuhan khusus juga menjadi perhatian DMI. Kustini menyebut, pihaknya memiliki Pedoman Pengelolaan Masjid agar menjadi tempat yang bersih dan suci sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk semua kalangan jamaah.

Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jum’at melalui kanal Youtube “PPIM UIN Jakarta” dan “Convey Indonesia”. Selain Juraidi, diskusi yang dimoderatori oleh Team Leader Convey Indonesia, Jamhari Makruf, ini menghadirkan pembicara lainnya yaitu, Sudarnoto Abdul Hakim (Ketua Majelis Utama Indonesia), Juraidi (Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI), dan Kusmana (Koordinator Penelitian Buletin Masjid PPIM UIN Jakarta).

Penulis: Andita Putri Ghassani
Editor: Zhella Apriesta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eighteen − 8 =

English