UNDP Bahas Pendidikan Agama Asia Tenggara untuk Generasi Milenial di Era Industri 4.0

Cegah Tindak Kekerasan & Ekstrimisme di Bima, Rangga Babuju Diundang Diforum Regional Workshop Asia Tenggara
November 30, 2018
Hadiri Regional Workshop se-Asia Tenggara, ini Oleh-Oleh dari Peserta Perwakilan D3M Mataram
November 30, 2018

TRIBUN-TIMUR.COM – Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Sulsel diundang menghadiri acara salah satu Badan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), United Nations Development Program (UNDP), di Jakarta.

UNDP bekerjasama dengan PPIM UIN Jakarta menggelar ”Regional workshop on Religious Education and Prevention of Violent Extremism in Diverse Societies in Southeast Asia: Lessons Learned and Best Practices” di Ayana Midplaza Hotel Jakarta, Indonesia, 21-23 November 2018.

Workshop tersebut diikuti oleh negara-negara Asia Tenggara: Indonesia, Thailand, Philipina, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, dan Myanmar.

Keikutsertaan AGPAII dalam workshop ini merupakan bukti pengakuan terhadap eksistensi AGPAII secara nasional dan internasional sebagai organisasi yang mempunyai peran strategis terhadap pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan keagamaan di sekolah dalam menangkal paham radikal.

Kegiatan diikuti 300 peserta yang terdiri dari pemerintah, akademisi, peneliti, dan praktisi dari negaranegara Asia Tenggara tersebut yang akan membahas penyelenggaraan hasil penelitian terkait radikalisme dan pendidikan agama serta pengembangan pendidikan agama yang moderat di kawasan Asia Tenggara untuk generasi milenial di era industri 4.0.

Workshop dibuka Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin yang diwakili Prof Oman Fathurrahman. Dalam Sambutannya, Menteri Agama RI menegaskan, pendidikan agama di Asia Tenggara harus mengedepankan nilai-nilai kedamaian dan toleransi. Nilai ini harus diaplikasikan secara moderat dalam kehidupan global yang beragam dalam membendung paham radikal dan ektrimisme”.

Pertemuan ini sangat membantu para praktisi pendidikan agama Islam dan khususnya bagi AGPAII untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi penerapan pendidikan Islam di sekolah serta dapat dijadikan masukan untuk menentukan visi misi serta pengembangan AGPAII ke depan.

Kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan wawasan secara global terkait penerapan pendidikan agama dalam menangkal paham radikal di lingkungan lembaga pendidikan karena diikuti oleh pemerintah, akademisi, peneliti, praktisi pendidikan agama, NGO Pendidikan dan media se Asia Tenggara. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari yaitu 21-23 November 2018 dan materi akan disampaikan secara langsung dan pararel oleh pakar, akademisi dan peneliti internasional.

Hadir juga Ketum DPP AGPAII Mahnan Marbawi MA dan 8 ketua Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPW AGPAII) yaitu DPW Jabar, Jatim, Sumatra Barat, Kaltim, Kalsel, Jambi, Maluku Utara, dan Banten.(*)

Berita Terkait :#citizen reporter
Editor: AS Kambie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 × 5 =

Indonesia