Tentang Kami

Sejak 2002, terhitung setidaknya terdapat 17 serangan terorisme yang terjadi di Indonesia. Tindakan terorisme di tanah air telah memakan korban jiwa sebanyak lebih dari 100 orang dan menyebabkan ribuan orang luka-luka. Pada awal 2016, setidaknya ada tiga pelaku terorisme yang melempar bom ke arah American Café di Jakarta Pusat. Mereka juga menyerang pos polisi terdekat, merusak pos tersebut dan membunuh tiga warga sipil. Pada Desember 2016, polisi menangkap dua perempuan pelaku penyerangan yang terjadi dua tempat berbeda, yakni di Istana Presiden, Jakarta, dan di Bali. Tindakan-tindakan ekstrimisme semakin bertambah dalam beberapa tahun terakhir, walaupun pihak kepolisian juga telah merespon ancaman tersebut dan melakukan antisipasi.

Ada kemungkinan bahwasannya gejala meningkatnya aksi terorisme, kekerasan dan aktivitas radikal perlu ditangani secara lebih memadai dalam konteks yang lebih luas. Mata pelajaran pendidikan agama, terutama agama Islam, dapat diintegrasikan secara setara di sekolah-sekolah dengan menerapkan petunjuk pengajaran yang berkualitas tinggi. Ini disebut juga dengan istilah mengarusutamakan pendidikan agama di Indonesia.


Untuk menjawab tantangan dalam menghadapi radikalisme di Indonesia, UNDP Indonesia berkolaborasi dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk membentuk proyek “CONVEY” yang didesain untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor dasar yang dapat mendorong pertumbuhan kekerasan berbasis ekstrimisme dalam pendidikan beragama

Proyek ini merupakan bentuk tanggapan optimis terhadap situasi terkini serta bentuk kontribusi dan upaya serius dalam menangkal kekerasan dan ekstrimisme melalui pengarusutamaan pendidikan agama, dengan cara mengembangkan and mengintegrasikan seluruh potensi konstruktif yang terdapat dalam materi pelajaran agama, termasuk agama Islam secara setara di sekolah.

Proyek ini bertujuan untuk:

  1. Mengembangkan potensi pendidikan agama di sekolah-sekolah di Indonesia dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi, serta melawan kekerasan berbasis ekstremisme.
  2. Mencegah penyebaran sikap ekstrimisme, perilaku kekerasan, dan radikalisme di sekolah, perguruan tinggi dan institusi pendidikan lainnya.
  3. Memperkuat keterlibatan siswa dan guru dalam melawan penyebaran ekstremisme, kekerasan dan radikalisme.

Tujuan-tujuan tersebut akan dicapai melalui empat komponen, yakni penelitian dan survei, advokasi dan pelibatan kebijakan, kampanye publik, jaminan kualitas, serta koordinasi.

Dimana Kami Bekerja

Mitra Kami

  1. AIDA
  2. Ambon Reconciliation Mediantion Centre (ARMC) IAIN AMBON
  3. Center for the Study of Islam and Social Transformation (CISFORM) UIN Yogyakarta
  4. Center for the Study or Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta
  5. Daya Makara
  6. Expose Mizan
  7. Gerakan Islam Cinta
  8. Global Peace Foundation Indonesia
  9. Indonesia Muslim Crisis Center (IMCC)
  10. MAARIF Institute
  11. Nusatenggara Center
  12. Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC)
  1. Peace Generation
  2. Pusat Pengkajian Islam Demokrasi dan Perdamaian (PUSPIDEP) Paska UIN Yogyakarta
  3. LP2M IAIN Manado
  4. Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina
  5. Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSB-PS) UMS
  6. Pusat Studi Hak Asasi Manusia (PUSHAM) Surabaya
  7. Pusat Studi Timur Tengah dan Perdamaian Global (PSTPG) UIN Jakarta
  8. Reborn
  9. Sabang Merauke
  10. Social Trust Fundation (STF) UIN Jakarta
  11. The Political Literacy Institute

Download Ringkasan Proyek Di Sini

Indonesia