PPIM.UINJKT.AC.ID – “Moderasi beragama sudah menjadi proyek nasional, jadi sekarang saatnya kita mengimplementasikan bagaimana moderasi ini bisa berperan dan membantu Indonesia untuk bisa maju,” kata Team Leader CONVEY Indonesia, Jamhari Makruf. Pernyataan ini disampaikan dalam Webinar Series #ModerasiBeragama dengan tema “Perempuan Bicara Moderasi Beragama” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia, Jumat (14/8).
Menurut Jamhari, moderasi beragama adalah karakter cara beragama orang Indonesia dimana masyarakat kita yang majemuk, masyarakat kita yang plural, masyarakat kita yang berbeda etnis, maupun berbeda agama, maka sesungguhnya moderasi beragama adalah takdir dari keberagaman kita di Indonesia.
Jamhari menyatakan hal ini dilatari oleh kenyataan hasil survei PPIM UIN Jakarta tahun 2018 yang mengungkap adanya intoleransi di kalangan anak-anak muda. Survey itu menyatakan terdapat lebih dari sepertiga generasi muda setuju bahwa jihad adalah perang dan perbuatan intoleran terhadap minoritas bukanlah sebuah masalah.
“Jadi saya kira tepat sekali bahwa kesimpulannya moderasi beragama sangat tepat untuk bangsa Indonesia yang majemuk ini supaya kita punya sikap toleran, menghargai perbedaan etnis dan seterusnya,” ujar Guru Besar Antropologi UIN Jakarta ini.
Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jumat melalui kanal Youtube “Convey Indonesia”. Pada kesempatan kali ini hadir sebagai narasumber adalah Alissa Wahid (Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian), Siti Ruhaini Dzuhayatin (Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Republik Indonesia), Yunita Faela Nisa (Wakil Dekan Psikologi UIN Jakarta dan Peneliti PPIM UIN Jakarta), Oki Setiana Dewi (Kandidat Doktor Sekolah Pasca Sarjana UIN Jakarta).
Penulis: Syaifa Rodiyah
Editor: M. Nida Fadlan