Prof. Jamhari: Media Harus Promosikan Moderasi Beragama

Ada Kesamaan Antara Moderasi Beragama dan Etika Jurnalistik
Agustus 10, 2020
Gusdurian: Perempuan Aktor Penting Moderasi Beragama
Agustus 15, 2020

PPIM.UINJKT.AC.ID – “Supaya media berimbang, moderasi beragama harus terus diberitakan” kata Team Leader Convey Indonesia, Jamhari Makruf. Pernyataan ini disampaikan Jamhari dalam Webinar Series #ModerasiBeragama bertema “Moderasi Beragama di Mata Media” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program CONVEY Indonesia, Jumat (7/8).

Menurut Jamhari, moderasi beragama sudah menjadi kebijakan negara, yang masuk dalam program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020-2024. Oleh karena itu, semua kegiatan pemerintah dan masyarakat harus mengacu pada moderasi beragama, termasuk diantaranya pemberitaan di kanal media.

“Penguatan moderasi beragama harus menjadi isu yang terus digaungkan di media baik dalam program televisi, radio, website, koran dan artikel keagamaan, maupun di kanal-kanal media luar negeri,” ungkap Guru Besar Antropologi UIN Jakarta ini.

Pemberitaan media yang selama ini menghadirkan narasi “moderasi beragama” seringkali berbanding terbalik dengan kenyataan. Adagium media “bad news is a good news” seolah menjadi sebuah keharusan. Akhirnya, moderasi beragama di media sering digambarkan sebagai isu di masyarakat yang menyeramkan, intoleransi, dan kekerasan. Padahal masyarakat Indonesia ini ditakdirkan menjadi masyarakat majemuk dan plural, dan perbedaan menjadi sesuatu yang harus diterima.

“Media harus berimbang dalam memberitakan moderasi beragama. Di program TV misalnya, moderasi beragama menjadi penting bagi dakwah keagamaan, dan ragam keagamaan harus dimunculkan,” ucap Peneliti Senior PPIM ini.

Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jumat melalui kanal Youtube “Convey Indonesia”. Pada kesempatan kali ini hadir sebagai narasumber adalah Makroen Sanjaya (Wakil Pemimpin Redaksi RTV), Savic Ali (Direktur NU Online dan Islami.co), Muhammad Hanifuddin (Pemimpin Redaksi Buletin Jumat Muslim Muda Indonesia), dan Ed Sepsha (Jurnalis Kyodo News, Kantor Berita Jepang).

Penulis: Tati Rohayati
Editor: M. Nida Fadlan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × 1 =

Indonesia