LITERASI ISLAM CINTA: MENGHADIRKAN CINTA DALAM RUANG BACA MUSLIM MILENIAL

Lunch Talk: Guru Agen Toleransi
Oktober 26, 2018
Ketua DPW AGPAII Sulsel Hadiri Undangan Badan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB-UNDP)
November 30, 2018

ISLAMCINTA.CO – Coservative turn, satu istilah yang digunakan Martin van Bruinessen untuk menggambarkan perubahan dari ‘wajah ramah’ yang toleran menjadi ‘wajah keras’ yang penuh konflik dari Muslim Indonesia. Suatu kondisi yang sudah terlihat gejalanya sejak peralihan Era Orde Baru ke Reformasi. Dan kini, semakin terasa gemanya di sekeliling kita, terlebih dengan pesatnya perkembangan media digital. Apalagi mengingat Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia.

Fenomena tersebut kian memprihatinkan jika dikaitkan dg dugaan menguatnya arus gerakan radikal di kalangan milenial dan dari ruang-ruang pendidikan kita. Posisi strategis generasi milenial dengan jangkauan pergaulan yang luas dan relatif otonom, sering dianggap sebagai sasaran empuk untuk disusupi paham-paham radikal.

Salah satu penyebab yang paling dianggap bertanggung jawab atas kondisi tersebut, adalah kemenangan kelompok konservatif dalam merebut ruang-ruang baca generasi Muslim milenial. Sebagaimana temuan riset tim peneliti dari Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ditengarai ruang-ruang baca generasi milenial disesaki oleh referensi keislaman populer yang menampilkan ‘wajah keras’ Islam. Karenanya, menjadi sangat urgen untuk mengimbangi ruang baca tersebut dengan wajah ramah Islam yang penuh cinta.

Sejak tahun 2015, Gerakan Islam Cinta (GIC) bergiat dalam mengisi ruang kosong tersebut dengan memproduksi buku-buku serial Islam cinta, untuk mempromosikan Islam ramah dan penuh cinta kepada masyarakat luas. Buku-buku Islam cinta telah menjadi rujukan bagi masyarakat, terlebih kawula muda dalam berupaya mewujudkan cinta kasih dan perdamaian di tengah masyarakat. Di tahun yang sama, terbentuk pula komunitas milenial yang disebut Gen Islam Cinta (Gen IC). Pembentukan komunitas ini berangkat dari permintaan kalangan milenial agar GIC dapat menjadi wadah passion mereka dalam mengkaji dan berpartisipasi dalam menyebarluaskan pesan cinta dan damai agama Islam.

Pada peringatan Sumpah Pemuda tahun 2018 ini, Gerakan Islam Cinta bekerja-sama dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proyek CONVEY Indonesia untuk membuat terobosan melalui Literasi Islam Cinta. Tidak tanggung-tanggung, 20 buku literatur populer mengenai Islam ramah siap diproduksi, dengan menyasar generasi milenial sebagai sasaran utama pembacanya. Buku-buku tersebut disajikan secara kreatif dan menarik dengan pendekatan budaya populer (pop culture). Diharapkan, dalam ruang-ruang baca kawula muda dan generasi milenial dapat tercipta atmosfer yang lebih seimbang dan lebih sehat, dengan kehadiran ajaran-ajaran cinta dan menguatnya kesadaran akan sentralnya kehadiran cinta dalam kehidupan.

Nantinya, 500 eksemplar buku cetak akan disebarkan, di samping akan disediakan fasilitas download gratis buku-elektronik untuk masing-masing judul agar buku-buku tersebut dapat terdistribusi dengan baik, khususnya melalui klub baca (reading club). Melalui kegiatan yang merupakan kerja sama dengan berbagai organisasi, komunitas baca akar rumput, dan pemuda penggerak perdamaian di beberapa kota di Indonesia ini buku-buku serial Gen IC (Gen Islam Cinta) akan dibagikan dan dibedah, serta pesan-pesan damainya juga disebarkan melalui media sosial dengan hashtag #AyoSebarkanCinta dan #MeyakiniMenghargai.

Salam Islam Cinta!
Eddy Najmuddin Aqdhiwijaya
Ketua Gerakan Islam Cinta

Info:
www.islamcinta.co
Telp. 021-741 9192
WA. 0858 9066 8586
Email. gerakanislamcinta@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventeen − 17 =

Indonesia