Guru Agama Harus Terbuka Tampilkan Keragaman

Jamhari: Kesuksesan Moderasi Beragama di Tangan Guru PAI
September 27, 2020
Banyak Guru PAI Kurang Wawasan Keagamaan
September 27, 2020

PPIM.UINJKT.AC.ID – Mahnan Marbawi, Ketua Umum Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia, guru pendidikan agama harus menjadi aktor terciptanya moderasi dan perdamaian di sekolah. Untuk mencapai hal itu, guru harus terbuka dalam menampilkan keragaman.

“Guru harus memiliki perjumpaan yang kuat dan memiliki teman yang berbeda agama. Bagaimana dia bisa mengajarkan toleransi kalau tidak pernah bersentuhan dengan orang yang beda paham,” ungkap Mahnan dalam webinar series #ModerasiBeragama dengan tema “Moderasi Beragama dalam Pendidikan Agama Islam” yang diselenggarakan oleh PPIM UIN Jakarta melalui program Convey Indonesia, Jumat (25/9).

Mahnan menambahkan bahwa sekolah adalah ruang publik yang sangat krusial karena menjadi arena ideologisasi bahkan tempat terjadinya kontestasi ideologi. Sekolah adalah tempat yang terbuka bagi siapapun untuk memasukkan ideologi dan pandangan keagamaannya masing-masing.  

“Sekolah adalah marketing ideologi yang sangat efisien dan strategis. Menurut saya, guru adalah faktor yang sangat penting untuk marketing itu. Kelompok atau ideologi tertentu akan melakukan cara apapun untuk mengintervensi kurikulum atau ideological expectation baik melalui intra maupun ekstra termasuk bahan ajar,” ungkap Mahnan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Mahnan mengajak sinergi semua pihak untuk membentengi sekolah dari kontestasi ideologi yang kontra produktif dengan ideologi negara. Mahnan menegaskan bahwa dalam konteks pendidikan terdapat elemen tier-group yang sering dilupakan yaitu kelompok radikal yang mengikuti sekolah.

Manhan juga memberikan pemikirannya dan solusi untuk menguatkan moderasi beragama di sekolah. Pertama, penguatan wawasan keberagaman dan keberagamaan. Lalu perlunya menguatkan perjumpaan dan kerja bersama dengan guru antar agama yang berbeda. Penguatan proyek moderasi juga penting dilakukan khususnya melalui school culture dan classroom culture serta kegiatan siswa sekaligus menguatkan ruang publik di sekolah dalam berbagai platform media online dan offline. Terakhir adalah bagaimana kita melahirkan guru dan siswa menjadi duta dan aktor moderasi di sekolah dan di lingkungannya.

Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jumat melalui kanal Youtube “PPIM UIN Jakarta” dan “Convey Indonesia”. Selain Mahnan, diskusi yang dimoderatori oleh Team Leader Convey Indonesia, Jamhari Makruf, ini dihadiri juga oleh Tb. Ace Hasan Syadzily (Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI) dan Dyah Salsabil (Guru PAI Kementerian Agama Bandung Barat).

Penulis: Andita Putri Ghassani

Editor: M. Nida Fadlan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ten − eight =

Indonesia