PPIM.UINJKT.AC.ID – Maraknya propaganda buletin mingguan yang diedarkan oleh Gerakan radikalis, eksremis, dan anti-demokrasi di masjid dan majelis taklim membuat Muhammad Hanifuddin memberikan reaksi serupa dalam menyebarkan gagasan Islam moderat. Ia menginisiasi terbitnya Buletin Muslim Muda Indonesia (MMI).
“Kami lebih banyak bersentuhan dengan akar rumput, di dunia offline, yaitu di masjid-masjid. 240 masjid menjadi mitra kita yang setiap jumat kita kirimi bulletin MMI sebagai alternative atas edaran dari saudara-saudara kita yang memperjuangkan ide khilafah”, ujar alumni Pondok Pesantren Darus Sunnah ini.
Buletin ini terbit sejak 2017 melalui kerjasama antara PPIM UIN Jakarta dengan Political Literacy Institute. Penerbitan bulletin ini merupakan bagian dari hasil kerjasama yang digagas melalui program Convey Indonesia.
Menurut Hanif, hadirnya buletin MMI ini bertujuan mendakwahkan pesan damai Islam (rahmatan lil ‘alamin) kepada masyarakat, mengokohkan pemahaman keagamaan yang inklusif (terbuka), memberikan cara pandang yang komprehensif atas tata kelola kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Tagline kita adalah menebar semangat moderasi islam dan perdamaian, dan itu mempengaruhi narasi dan framing berita yang kita kemas. Kita sinergikan kekayaan klasik yang ada di Islam kemudian kita kemas dengan bahasa kekinian yang mudah dipahami oleh jamaah-jamaah masjid dan juga generasi milenial, begitu juga dengan tampilan,” ungkap Hanif.
Meski terbit dalam media cetak, MMI juga bersinergi dengan berbagai platform media daring yang juga aktif mempromosikan gagasan Islam moderat. “Kita menitipkan konten kita di islami.co, juga di teman-teman muhammadiyah, forum komunikasi mahasiswa tafsir hadits Indonesia. Itulah upaya kita bersinergi dan berkolaborasi bagaimana masyarakat memiliki narasi moderasi beragama yang baik dan kokoh,” ungkap Hanif.
Webinar Moderasi Beragama ini dilaksanakan setiap Jumat melalui kanal Youtube “Convey Indonesia”. Selain Hanif, hadir pula Prof. Jamhari Makruf (Team Leader Convey Indonesia) sebagai moderator dan narasumber lainnya yaitu Ed Sepsha (Jurnalis Kyodo News), Makroen Sanjaya (Wakil Pemimpin Redaksi RTV), dan Savic Ali (Direktur NU Online dan Islami.co).
Penulis: Herda Maulida
Editor: M. Nida Fadlan