ISLAMCINTA.CO – Masih segar dalam memori kolektif bangsa Indonesia, terutama warga Kota Surabaya, ketika rangkaian bom mengguncang tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya selama dua hari berturut-turut pada 13 Mei dan 14 Mei 2018 lalu. 18 nyawa melayang dalam kejadian tersebut, meliputi 6 pelaku dan 12 masyarakat. Meski bukan merupakan aksi bom bunuh diri pertama di Indonesia, namun peristiwa ini tercatat dalam sejarah di Indonesia, bahkan dunia, karena aktornya adalah satu keluarga. Mulai dari ayah, ibu, hingga putra-putrinya.
Hal ini menjadi ironi jika mengingat bahwa Surabaya adalah rumah bagi orang-orang dari beragam etnis, suku, dan agama. Multikulturalisme di Surabaya bahkan telah terbentuk sangat lama akibat dari posisinya sebagai kota pelabuhan tertua di Indoneisa. Bahkan hasil kajian Setara Institute pada tahun 2018, menempatkan Kota Surabaya dalam peringkat 10 Indeks Kota Toleran (IKT) dari 94 kota di Indonesia.
Melihat kondisi demikian, meski Surabaya merupakan kota yang dapat dikatakan toleran dengan multikulturalismenya, namun tetap menyimpan potensipersebaran radikalisme, intoleransi, dan bahkan konflik sosial dan keagamaan jika pemerintah dan segenap civil society-nya tak mampu mengelola keragaman tersebut secara baik.
Karenanya, sebagai upaya penguatan dan penyebaran nilai-nilai perdamaian, Gerakan Islam Cinta (GIC) dengan menggandeng PPIM UIN Jakarta dan United Nations Development Programme (UNDP) membuat terobosan melalui program “Roadshow Literasi Cinta”. Kegiatan yang dilaksanakan pada 27-28 November 2019 ini menjadikan Generasi-Z yang berada pada tingkat sekolah menengah di Kota Surabaya sebagai sasaran programnya. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian lanjutan dari roadshow yang telah dilaksanakan sebelumnya sejak tahun 2018 lalu, yakni: Bukittinggi (29-30 November 2018), Yogyakarta (7-8 Desember 2018), dan Bandung (14-15 Desember 2018), Jakarta (25-26 Januari 2019), Banjarmasin (18-19 September 2019), Bandar Lampung (28-29 Oktober 2019), dan Surabaya menjadi rangakaian penutup roadshow pada tahun 2019 ini.
Secara umum, kegiatan Roadshow Literasi Cinta di berbagai kota pada tahun 2019 ini, bertujuan untuk menyebarkan semangat literasi berbasis cinta dan mendorong generasi muda untuk: (1) memiliki pemikiran kritis dan terbuka; (2) mendukung pertemuan antar-agama dan mempromosikan visi yang terbuka, inklusif, moderat, egaliter, dan toleran di kalangan pemuda; (3) meningkatkan kesadaran publik tentang keragaman dan ancaman ekstremisme dan radikalisme serta pentingnya merangkul dan melestarikan keanekaragaman; dan (4) mengumpulkan kaum muda dan mendukung mereka sebagai agen perdamaian.
Secara khusus, kegiatan “Roadshow Literasi Cinta” di Kota Surabaya akan diisi dengan ragam kegiatan menarik dan atraktif untuk dapat menjangkau kalangan Generasi-Z lintas agama: