Meski Hujan, Para Pelajar Makassar Tetap Semangat Ujudkan Semangat Persatuan dalam Keberagaman tanpa Kekerasan

Anak Milenial Jakarta Deklarasikan Anti Ekstremisme dan Radikalisme
Januari 5, 2019
PPIM UIN Jakarta Ajak Waspadai Dakwah-Dakwah Bermuatan Negatif
Januari 6, 2019

Makassar, 16 Desember 2018 – Festival #MeyakiniMenghargai di kota Anging Mamiri berlangsung di kawasan CFD (Car Free Day) Jl. Sudirman dalam kondisi basah karena hujan turun sejak dini hari hingga pagi hari. Namun, lebih dari seratus pelajar sekolah tingkat pertama dan tingkat atas seputar Kota Makassar tetap antusias mengikuti hingga akhir acara.

Festival ini merupakan salah-satu kegiatan Convey Indonesia (lembaga yang dibentuk berkat kerjasama antara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UNDP) di berbagai kota di negeri ini yang bertujuan untuk menyebarkan semangat persatuan dalam keberagaman agar tercipta suasana damai di Indonesia.

Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Makassar pun takjub dengan semangat para pelajar. “Salut untuk anak-anakku yang mengikuti acara Festival Meyakini dan Menghargai ini karena acara seperti ini amat penting dalam membangun rasa kebersamaan bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi,” kata Kasi Olahraga, Rekreasi, Tradisional dan Layanan Kesehatan, Drs. Muh. Djamaluddin M. MSi, yang mewakili Kadispora.

Menurut Djamaluddin, di era digital ini informasi-informasi dari media sosial sangat massif dan sulit dibatasi sehingga perlu membekali para generasi milenial dengan informasi-informasi yang benar dan terarah. Karena itu, sambungnya, ia berharap agar acara seperti Festival Meyakini Menghargai ini perlu dilanjutkan menjadi kegiatan rutin.

Dalam acara Festival tersebut, para pelajar datang dari SMA 21, SMK Prima Tiara, SMA UMI dan SMP PGRI. Para perwakilan pelajar ini menyempatkan diri membacakan Naskah Deklarasi Milenial yang berisi kesepatakan dan tekad para anak muda untuk selalu menjaga kerukunan dan persatuan antar umat beragama, suku dan ras di Indonesia.

Mereka bersukacita mengikuti program acara mulai dari senam zumba, permainan tradisional hingga lomba tebak kata. Mereka juga menuliskan berbagai pesan-pesan perdamaian dan keberagaman di sebuah wadah yang diberi nama Pohon Harapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × two =

Indonesia