Promosi Perdamaian Lewat Peacetival Kembali Digelar di Makassar
Lombok Youth Camp, Merajut Persaudaraan dalam Perbedaan
Juni 11, 2018
Survei Nasional Gerakan Islam Radikal di Sekolah dan Universitas
Juni 21, 2018
PEACETIVAL kembali akan digelar di Kota Daeng, Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan mengusung tema CONVEY INDONESIA “Counter Violent Extremism of Youth Indonesia”, Peacetival atau Festival Perdamaian ini hadir dengan misi untuk menyuarakan pesan-pesan perdamaian kepada masyarakat luas.
PEACETIVAL yang akan dilaksanakan pada 18 Maret 2018 ini kembali bekerja sama dengan Mall Ratu Indah (MaRI) Makassar sebagai tempat pelaksanaannya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh PeaceGeneration Chapter Makassar bekerjasama dengan UNDP dan PPIM UIN Jakarta ini menggandeng Pemerintah Kota Makassar dan beberapa komunitas seperti KITA Bhinneka Tunggal Ika, Jaringan Gusdurian Makassar, Kedai Buku Jenny, Peace Institute South Sulawesi, Jalin Harmoni.
Diharapkan tahun 2018 ini, partisipasi masyarakat dapat menjangkau sekitar 5000 pengunjung lokal, nasional hingga internasional. Acara ini akan diisi oleh para inspirator perdamaian, budayawan, musisi, pekerja seni dan banyak elemen lain yang mendukung dan akan terlibat dalam mengampanyekan perdamaian di Kota Makassar.
Konten acara PEACETIVAL terdiri dari Konser Musik yang akan dimeriahkan oleh berbagai artis dan musikus nasional dan lokal seperti Sisir Tanah, Kapal Udara, dan Ruang Baca.Talk The Peace oleh para pelaku perdamaian, Peace Zone berisi Board Game For Peace dan Booth Games Interaktif, Exhibition dari UNDP dan PPIM, serta Peace Contest yaitu Lomba Post Card, Lomba Mewarnai dan Lomba Kabaret yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan komunitas se-kota Makassar, dan berbagai item kegiatan menarik lain.
Pada puncak PEACETIVAL, juga akan berlangsung Peace Promise bersama seluruh pengunjung dan komunitas perdamaian. PEACETIVAL hadir sebagai upaya bersama untuk Menolak Kekerasan dan Ektrimisme khususnya di kalangan Pemuda
di Kota Makassar.
Diharapkan kota Makassar berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip sipakatau, sipakainga’, sipakalebbi’ dalam bentuk aktivitas, kebijakan, serta kehidupan bermasyarakat. (rls/pojoksulsel)
