PPIM UIN Jakarta Ajak Waspadai Dakwah-Dakwah Bermuatan Negatif

Meski Hujan, Para Pelajar Makassar Tetap Semangat Ujudkan Semangat Persatuan dalam Keberagaman tanpa Kekerasan
Januari 5, 2019
Lima Anak Milenial Deklarasikan Anti Ekstrimisme dan Radikalisme di Acara Convey Festival #MeyakiniMenghargai
Januari 6, 2019

NUSANTARA.RMOL.CO – RMOL. Filterisasi atau penyaringan media sosial harus lebih diperketat lagi seiring banyaknya kelompok ektremis yang aktif di dunia maya. Peneliti muda dari Pusat Penelitian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, Hani Samantha mencermati kebanyakan kelompok ekstremis menggunakan media sosial dengan label dakwah tapi berisi ujaran yang tidak baik.

“Kelompok radikal kan juga menggunakan media sosial melalui dakwah-dakwah tapi bermuatan negatif,” ujar Hani di sela Festival Meyakini dan Merhargai di Kawasan Bebas Kendaraan Bermotor alias CFD, Jakarta, Minggu (6/1).

Kebebasan media sosial, menurut dia, bukan hanya menjadi media eksistensi dari kelompok ektremis. Kenyataannya, tidak sedikit pengguna media sosial ikut terpengaruh dengan ujaran kelompok ektremis itu.

“Belakangan juga kan ada orang yang sebetulnya baik, kemudian terpengaruh dengan konten dakwah negatif kelompok ektremis. Inilah yang disebut akibat dari bebasnya dunia maya,” jelasnya.

Ia juga mencermati penyebaran kabar bohong atau hoax oleh kelompok yang dikenal publik.

“Maka kemudian beberapa orang menjadi percaya,” tukasnya.[wid]

sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

13 − nine =

Indonesia