Penelitian tentang Radikalisme di Media Sosial dan Situs Web Radikal

Pendekatan Agama yang Sesuai Zaman Mampu Tekan Intoleransi
Februari 21, 2019
Database tentang Salafisme di Indonesia
Februari 26, 2019

Media sosial dan situs web menjadi model baru dalam terorisme dan menjadi fitur penting dalam menyebarkan pesan radikalisme dan ekstremisme kekerasan di tangan teroris. Dunia maya bahkan telah menjadi garnisun mereka untuk menjalankan strategi mereka. Tragedi serangan 9/11 diakui atas komando dan koordinasinya yang berbasis online (Todd M Hinnen, 2003). Platform media sosial seperti Facebook dan Twitter telah menjadi media yang sangat memadai untuk menyebarkan kekerasan dan teror, misalnya melalui ujaran kebencian dan hoax. Sementara itu, website sering menjadi sarana rekrutmen calon jihadis dengan doktrin yang begitu intens dan komprehensif yang dipamerkan di halaman-halamannya.

Dunia internet, tempat media sosial, situs web, dan platform berbasis online apa pun ada, telah seperti dunia kedua bagi anak muda. Ada banyak bukti yang tersebar yang menunjukkan bagaimana anak muda bisa berubah menjadi intoleran setelah menghabiskan terlalu banyak waktu di internet. Instrumennya bermacam-macam, dari video game online, akun pribadi, majalah online dan website berita online, dll. Namun belum ada penelitian yang meneliti media sosial dan website terkait radikalisme dan ekstremisme kekerasan dengan kewenangan khusus kepada organisasi Muslim. dan atas gagasan agama.

Untuk itu, CONVEY bekerja sama dengan peneliti Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) UMS Surabaya melakukan eksplorasi melalui akun media sosial dan website populer organisasi Muslim, dan menganalisis bagaimana respon dari platform tersebut. paham radikalisme dan ekstremisme kekerasan tersebar di internet, juga mengapa atau faktor apa yang mendorong situs web dan media sosial tersebut untuk menghasilkan dan menyebarkan pesan radikalisme dan ekstremisme kekerasan.

Temuan dan analisis lebih lanjut dari penelitian ini dapat dibaca dalam bukunya “Kontestasi Wacana Keislaman di Dunia Maya: Moderatisme, Ekstremisme, dan Hipernasionalisme” (Lomba Wacana Islam di Internet: Moderatisme, Ekstremisme, dan Hiper-nasionalisme), dan Laporan Buku “Situs-Situs Islam: Kontestasi Narasi Radikal dan Moderat” (Situs Islam Online: Kontes Narasi Radikal dan Moderat). Program penelitian juga mengadvokasi beberapa rekomendasi kebijakan strategis khususnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta organisasi Islam arus utama seperti Nahdlatul Ulama dan Majelis Ulama Indonesia. Lihat ringkasan kebijakan yang ditulis dalam Bahasa di sini, atau versi Bahasa Inggris di sini.

Lihat grafik video ilustrasi dan buku infografis dari penelitian di bawah ini.

1.5-Booklet-Radikalisme-dalam-Internet


DOWNLOAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eleven − eight =

Indonesia